Maba Protes Uang Kuliah Unib
BENGKULU, BE - Mahasiswa Baru (Maba) Unib, kemarin mendatangi Rektor, Ridwan Nurazi. Mahasiswa baru ini meminta penjelasan soal Uang Kuliah Tunggal (UKT) kepada rektornya. Aksi ini rentetan dari aksi demonstrasi yang dilakukan Maba pada beberapa bulan yang lalu. Saat itu Rektor Unib, Dr Ridwan Nurazi SE berjanji menjelaskan permasalahan UKT. Maba menyampaikan hasil angket yang teklah mereka sebarkan ke mahasiswa terkait UKT tersebut. Pada hari Kamis lalu (9/1), para perwakilan Maba ini sudah menyebar angket kepada seluruh mahasiswa semester 1. Angket tersebut berisi 4 pertanyaan. Hasilnya, hampir semua mahasiswa menolak adanya UKT. Demikian dipaparkan oleh Zairi, mahasiswa Agribisnis, kepada BE kemarin (10/1), \"Angket ini mau kami bawa ke Rektor, biar Pak Rektor tahu suara mahasiswa soal UKT ini\", kata Zairi. Setiap Maba dibebankan membayar uang UKT senilai Rp 2,9 juta persemester. Seluruh mahasiswa dipukul rata harus membayar uang tersebut. Padahal kemampuan ekonom masing-masing orangtua siswa berbeda. Mirisnya lagi mahasiswa tidak tahu untuk apa uang tersebut dipungut. Hal inilah yang membuat mahasiswa protes ke rektorat. Sayangnya saat Maba datang ke rektorat, Rektor Ridwan Nurzi tidak mau menemui mereka. \"Saya tadi sudah masuk, tapi kata sekertarisnya, rektor tidak mau ketemu dan mewakilkan kepada PR 1. Karena rektor kurang faham dengan UKT\", jelas Zairi. Ditolak rektor, akhirnya Maba mendatangi PR 1 Unib, Ir Dr Fahrullozi. \"Sayang, PR 1 Unib juga tidak bisa ditemui karna sedang menguji skripsi\", kata Zairi kepada BE. Namun, 20 perwakilan mahasiswa baru tersebut tidak terlalu kecewa. Pasalnya, Pembantu Rektor 1 berjanji menyambut mereka pada hari senin mendatang. \"Tadi kami sudah buat janji, dan Pak Fachrurrozi mau menemui kami pada Senin nanti\", kata Zairi. Seperti diketahui Maba di UNib keberatan dengan diterapkannya UKT terhadap mereka. Mahasiswa merasa nilai UKT itu sangat tinggi dan memberatkan orangtua mereka. Banyak mahasiswa merasa tak sanggup membayar UKT tersebut. Karennaya mereka meminta penjelasan kepada petinggi Unib untuk apa UKT tersebut, seperti apa programnya, dan uangngya digunakan untuk apa saja. Sejauh ini baik Rektor Unib, Ridwan Nurazi, PR I Fahrurozi, maupun Humas Suharyanto belum berhasil dikonfirmasi terkait tuntutan mahasiswa baru tersebut. (cw5)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: